gunadarma

 photo Webp.net-gifmaker 1.gif

Senin, 23 November 2015

Globalisasi dan gaya berpakaian remaja

TUGAS MAKALAH
GLOBALISASI DAN GAYA BERPAKAIAN REMAJA



TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
DHEA INDAH LESTARI
1TA03
11513804
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS GUNADHARMA
2015



                                         KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Waromatullahi Wabarokatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Globalisasi dan Gaya Berpakaian Remaja. Dengan ini, saya berterima kasih pada Bapak Emiliansah Banowo  selaku Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai alat globalisasi serta proses perkembangannya diseluruh dunia terutama di Indonesia ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Depok, November 2015


Penyusun






                                                DAFTAR ISI

·      KATA PENGANTAR..........................................................................i
·      DAFTAR ISI.........................................................................................ii
·      BAB   I   PENDAHULUAN
1.1   Latar belakang.....................................................................................1
1.2     Rumusan masalah................................................................................1
1.3    Tujuan………………………………………………………………...1

·      BAB  II  PEMBAHASAN......................................................................3
2.1 Pengertian globalisasi…………………................................................3
2.2 Sejarah globalisasi………………………………….............................4
2.3 Proses globlisasi …………………........................................................4
2.4 Ciri-ciri globalisasi………………………………………………….....4
2.5 Dampak modernisasi di bidang berpakaian…………………………....5
2.6 Perilaku berbusana remaja……………………………………………..7
2.7 Dampak positif dan negative………………………………………..…8

·      BAB III  PENUTUP................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................11
·      DAFTAR PUSTAKA.............................................................................11






                                                BAB   I
PENDAHULUAN
1.1               LATAR BELAKANG
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.Di era globalisasi ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial budaya pada suatu bangsa.Akhir-akhir  ini, kita tidak bisa menutup mata terhadap berbagai penyimpangan moral yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Tawuran pelajar, perkelahian antar genk, perilaku seks bebas, gaya hidup tidak beraturan menjadi beberapa contoh kelunturan moral di kalangan generasi muda kita. Di kalangan pejabat, praktek korupsi masih merupakan persoalan yang sangat mengerikan di Indonesia. Masyarakat secara umum pada akhirnya kehilangan rujukan keteladanan, sehingga krisis moral semakin meluas. Globalisasi ini membawa berbagai perubahan yang menyentuh pada dasar kehidupan manusia.perubahan tersebut disebabkan oleh pelestarian lingkungan hidup serta perjuangan hak asasi manusia dan penigkatam kualitas hidup serta dapat merusak nilai moral suatu bangsa serta masih banyak yang lainya seperti terorisme global dan multidimensi krisis, yang satu negara tidak dapat mengatasi sendiri karena untuk melakukan hal tersebut perlu dukungan negara lain Pendidikan nilai moralmerupakan alternatif Masalah solusi yang lokal, regional,nasional, dan internasional di alam. Hal itu telah menjadi isu global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) dan memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Hasilperbedaan dari negara yang berbeda ideologi. Namun, negara-negara tersebut seperti menekankan nilai moral pendidikan padanilai-nilai etika moral,yang terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai moral yang diusulkan olehKohlberg dan Miller cenderung individualistik. Oleh karena itu,kebutuhan untuk menjadi dilengkapi dengan memperhitungkanparadigma yang diusulkan oleh Capra bahwa manusia
hidup dibangun atas dasar pandangan sistemik dan holistikkehidupan, salah satu yang tidak parsial dan individualistis.Dalam pelaksanaannya, perlu pendekatan yang tepat dan metodeyang relevan dan teknik. Pendekatan untuk pendidikan nilai moral termasuk menanamkan, pemodelan, memfasilitasi, dan pendekatan pengembangan keterampilan, dan metode termasukdogmatis, metode deduktif, induktif, dan reflektif.seperti globalisasi kebudayaan globalisasi ini dapat mempengaruhi hamper semua aspek yang ada dalam masyarakat termasuk kedalam aspek budaya.di Indonesia contohnya Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja di Indonesia  yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian mereka tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan lagi gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Singkatnya  orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak lagi remaja yang mau melestarikan budaya bangsanya sendiri dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa tersebut.Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak. Globalisasi perekonomian ini mempunyai dampak yang negative antara lain menghambat pertumbuhan sektor industry, Sektor keuangan semakin tidak stabil, Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang pada intinya akan mempengaruhi nilai moral suatu bangsa antara lain semakin meningkatnya kasus pencurian, perampokan, pemerasan, dan masih banyak lagi lainya Ditinjau dari aspek yang lain globalisasi juga dapat menimbulkan Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internetmenunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacamWorld Trade Organization (WTO).Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.


1.2  RUMUSAN MASALAH

1.      Apa dampak globalisasi terhadap remaja?
2.      Apa ciri-ciri dari Globalisasi?
3.      Apa pengaruh yang di timbulkan terhadap gaya berpakaian remaja?
4.      Apa dampak positif dan negatifnya?

1.3  TUJUAN

Makalah ini di buat untuk menambah wawasan dan pengalaman, pengaruh globalisasi, dampak positif dan negative dari globalisasi, dampaknya terhadap remaja terutama dalam gaya berpakaiannya.

                                                BAB  II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN GLOBALISASI
Pengertian Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang mendunia. Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau sempit dikarenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara baik itu dalam perdagangan, teknologi, pertukaran informasi,  dan gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya. 

Pengertian Globalisasi Menurut Definisi Para Ahli Penger t di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama. Pengertian Globalisasi tian globalisasi menurut definisi Achmad Suparman yang mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah. Pengertian Globalisasi menurut definisi Anthony Giddens mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya. Menurut definisi Selo Soemardjan, Pengertian globalisasi adalah sebuah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyaraka menurut Laurence E. Rothernberg adalah percepatan dari intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda. Pengertian Globalisasi menurut definisi Emanuel Ritcher mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia. Pengertian Globalisasi menurut definisi Martin Albrow adalah seluruh proses penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global. 


2.2 SEJARAH GLOBALISASI

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.

2.3 PROSES GLOBALISASI

Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
       

2.4 CIRI-CIRI GLOBALISASI

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di duniaPerubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
·         Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
·         Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Globalisasi budaya antara nya sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global.Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini (Lucian W. Pye, 1966).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.


2.5 DAMPAK MODERNISASI DI BIDANG GAYA BERPAKAIAN

Dampak Modernisasi Berpakaian

         Modernisasi sesungguhnya merupakan suatu perkembangan dari nasionalisasi, yaitu suatu gerakan untuk membuat segala sesuatu menjadi rasional dan dapat di terima oleh nalar manusia dampaknya adalah budaya-budaya tradisional yang bersifat irasional akan termarginalisasikan bahkan hanyut oleh budaya-budaya modernisasi. Kondisi yang demikian ini telah membuat masyarakat dunia menjadi suatu system pergaulan, apalagi dengan dibukanya system perdagangan bebas dari seluruh masyarakat dunia. Upaya-upaya ini berbentuk perombakan pandangan-pandangan irasional menjadi pandangan-pandangan yang rasional sehingga efektivitas dan produktifitas manusia meningkat.
         Dampak dari adanya modernisasi di bidang busana terhadap budaya busana Indonesia amat beragam, tidak semuanya berdampak negatif, namun ada juga yang berdampak positif. Dampak negatif dari modernisasi busana, menjadikan budaya busana asli Indonesia semakin terkikis, selain itu modernisasi ini menjadikan banyak anak muda atau remaja yang gaya busana mereka berubah/meniru gaya selebritis. Dampak positifnya, masyarakat kita menjadi tidak ketinggalan jaman dalam bidang fashion, perkembangan mode yang terjadi di belahan dunia lain, saat ini juga sudah dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat lewat teknologi internet.
         Sebagaimana disinggung di atas, bahwa di balik keuntungan akibat modernisasi busana, juga muncul pengaruh-pengaruh negatif yang merugikan kelompok-kelompok masyarakat tertentu yaitu: modernisasi busana yang sering kali menjadikan perilaku masyarakat yang konsumtif, penurunan kualitas moral manusia (demoralisme), keresahan sosial yang diakibatkan oleh mode yang terlalu vulgar, dan meningkatnya sikap egois dan materialis.
Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat, seperti perubahan dari masyarakat tradisional menjadi modern, ternyata tidak seluruh masyarakat dapat menerimanya, tetapi ada sebagian masyarakat yang tidak dapat menerimanya. Masyarakat yang tidak dapat menerima perubahan biasanya masih memiliki pola pikir yang tradisional dan kental, sehingga mereka tidak mudah dengan begitu saja dipengaruhi dengan hal-hal yang baru, apalagi yang kaitannya dengan keyakinan atau sistem kepercayaan yang telah diyakini secara turun temurun.
         Masyarakat tradisional cenderung lebih sulit menerima budaya asing yang masuk ke lingkungannya, namun ada juga masyarakat yang mudah menerima budaya asing dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan unsur budaya asing tersebut biasanya membawa kemudahan dan manfaat yang besar bagi kehidupannya, atau unsur kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur tersebut.
Modernisasi Busana di Indonesia
Jaman modern diawali dengan adanya revolusi industri di Negara-negara belahan barat. Imbas dari revolusi tersebut sangat luar biasa dan menyusup pada hampir seluruh bangsa-bangsa di dunia, termasuk di Indonesia. Revolusi industri
         melahirkan teknologi dalam banyak segi kehidupan manusia, di antaranya industri pakaian/busana. Unsur-unsur kehidupan lama yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat mendapat pupuk modernism, yang kemudian bangkit dan berorientasi ke Barat. Dalam urusan tata busana, pengaruh modern ini benar-benar sangat mencengangkan, apapun yang dihasilkan oleh para perancang mode di Barat dalam sekejap dapat disaksikan di sini melalui berbagai media elektronik maupun cetak.
Pakaian mencerminkan emosi pemakainya, sekaligus mempengaruhi perilaku orang lain. Ketika kita berjumpa dengan seseorang, kita akan mengkategorikan orang tersebut dalam satu kategori yang terdapat di dalam memori kita. Kita akan segera mengelompokkan orang tersebut ke dalam kategori mahasiswa, cendekiawan, penjahat, dsb. Penetapan kategori itu berdasarkan gambaran yang tampak, petunjuk wajah, petunjuk bahasa dan petunjuk artifaktual. Dalam waktu yang singkat, pada umumnya seseorang menggunakan petunjuk artifaktual, dalam hal ini busana. Karena busana terlihat sebelum terdengar.
Busana yang bersumber dari kebudayaan daerah, kini hanya dikenakan dalam peristiwa-peristiwa tertentu saja, seperti untuk kepentingan upacara adat, sedangkan dalam hidup sehari-harinya masyarakat pada umumnya lebih suka menggunakan busana yang cenderung ke barat-baratan dengan berbagai pertimbangan antara lain; praktis, dalam arti mudah dikenakan untuk setiap kesempatan.
         Berbusana sesungguhnya bukan sekedar memenuhi kebutuhan biologis untuk melindungi tubuh dari cuaca, akan tetapi sangat berkaitan erat dengan adat istiadat maupun pandangan hidup masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat di daerah, ketika mereka berbusana pada umumnya sangat memperhatikan ragam busananya dan mengaitkan dengan peristiwa-peristiwa tertentu, selain tentu saja dengan kedudukan sosial si pemakai. Secara implisit, fungsi busana bagi manusia semakin berkembang dan kompleks sejalan dengan makin meningkatnya peradaban manusia. Suatu karya seni dalam hal ini seni menciptakan busana, perhiasan dan kerajinan lainnya bukan semata-mata sebagai benda fungsional atau benda kebudayaan yang mempunyai isi melainkan juga mencerminkan nilai-nilai tertentu yang merupakan kekayaan budaya suatu bangsa.

2.6 PERILAKU BERBUSANA REMAJA
        
         Remaja adalah masa transisi dimana seorang anak-anak beranjak menjadi lebih dewasa, masa seseorang sedang mencari identitas diri, masa yang labil yang sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal baru dalam kehidupannya. Pada saat-saat seperti inilah diharapkan para remaja mendapatkan perhatian yang ekstra dari orang tuanya, dan mendapatkan pergaulan serta lingkungan yang baik.
Pengaruh dari luar sangat mudah merasuki kehidupannya yang masih sangat labil, contohnya; pengaruh gaya jajan, gaya bicara, gaya hidup, serta gaya busananya. Mereka sangat bangga jika dapat tampil meniru gaya selebriti, atau bergaya kebaratan, pada usia ini mereka menganggap semua yang tradisional adalah kuno dan ketinggalan jaman, serta tidak layak untuk diikuti lagi.Remaja mempunyai banyak cara untuk mencari perhatian. Beberapa di antaranya adalah tampil dengan gaya busana yang berani tampil beda dari yang lain. Mereka, kaum remaja sering terlihat aneh dengan penampilan yang kadang mengundang kontroversi. Gaya hidup remaja khususnya remaja puteri yang senang mengenakan pakaian minim yang kelihatan auratnya, merupakanm salah satu perilaku yang kurang baik dan tidak sopan. Sebab tindakan tersebut dapat menarik perhatian dan gairah seks lawan jenisnya sehingga perilaku tersebut merupakan salah satu pemicu/penyebab tindak kejahatan yaitu pemerkosaan. Sebagai remaja yang beradab, tentunya harus dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan kesantunan dalam berpakaian. Selain itu ajaran agama juga merupakan cara yang efektif dalam mencegah terjadinya prilaku seperti ini. Karena dalam agama tertuang ajaran-ajaran mengenai cara berbusana yang baik dan bernar. Serta akibat-akibat buruk yang bisa terjadi pada wanita yang berbusana seperti telanjang, baik akibat buruk didunia maupun diakhirat kelak.
         Modernisasi dalam bidang busana, hendaknya tetap berarti suatu kemajuan yang rasional dalam segala bidang, maksudnya, meskipun kita berkiblat pada budaya barat, namun pertimbangan-pertimbangan rasional, seperti segi kepantasan, memperhatikan situasi dan kondisi di mana busana itu dikenakan tetap harus diperhatikan. Modernisasi dalam bidang busana, juga berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup di masyarakat, maksudnya adat istiadat dan tradisi kesopan santunan dalam berbusana jangan diabaikan, sehingga kultur budaya Indonesia benar-benar tidak akan hilang dari bumi ini.
Kesimpulan
         Modernisasi dapat berakibat suatu kemajuan, atau mungkin kemunduran pada masyarakat. Hal tersebut sangat ditentukan oleh kecakapan-kecakapan, kemajuan ilmu pengetahuan dan penguasaan terhadap perkembangan teknologi.
Remaja tidak perlu harus berubah seperti orang Barat untuk menunjukkan identitasnya, hal-hal baik pada perkembangan busana yang sesuai dengan kultur dan agama boleh diambil, akan tetapi mode yang tak sesuai dengan adab dan tata kesusilaan Negara kita hendaknya diabaikan. Unsur-unsur positif yang meliputi perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, industri, dll, tidak ada salahnya untuk ditiru, diadopsi atau dibeli, selama tujuan kita untuk kebaikan.
         Apapun alasannya, setiap masyarakat dituntut untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan penguasaan terhadap teknologi. Modernisasi dan Westernisasi harus dihadapi dengan rasional dan manusiawi, kita harus mempersiapkan filter agar tak salah dalam menafsirkan dan menggunakannya. Hendaknya kita juga tidak menutup diri, tetapi juga jangan terlalu bebas dalam menerima kultur budaya barat, yang sangat praktis dan cenderung terbuka.



2.7 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

         Seperti yang kita tahu bahwa globalisasi adalah proses komplek yang digerakan oleh berbagai pengaruh sehingga mengubah kehidupan sehari-hari terutama dinegara berkembang, dan pada saat yang sama ia menciptakan system-system dan kekuatan trans nasional baru. Globalisasi juga menimbulkan berbagai dampak yang merupakan permasalahan global. Dampak dari globalisasi tersebut itu adalah:
1. Dampak jangka pendek, yaitu;
-Dampak negatif globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak buruk yang dapat dihindari sebelum itu terjadi.
-Dampak positif globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak positif/baik yang dapat diperkirakan sebelum itu terjadi.

2. Dampak jangka panjang, yaitu;
-Dampak negatif globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak buruk yang tidak diperkirakan dan tidak dapat dihindari sebelumnya. Dampak tersebut baru disadari setelah efek buruknya terjadi.
-Dampak positif globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak positif/baik yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Dampak tersebut baru disadari setelah menguntungkan peradaban.
Oleh sebab itu sudah sepatutnya penjelasan mengenai masalah globalisasi harus ditekankan, karena perbedaan pendapat mengenai dampak globalisasi sudah sering terjadi di masyarakat kita dewasa ini.
Dampak positif globalisasi
1. Produksi global dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
6.Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan    melalui handphone.
7. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain.
8. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet. Internet inilah yang paling berpengaruh dalam kemajuan Globalisasi.
9. Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
10. peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh manifestasi Teknologi Informasi yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dalam kegiatan ekonomi sudah dilakukannnya E-banking, E-comerce,E-shopping dan masih banyak lagi.
11. Teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki kinerja dalam hal sarana pembelajaran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi kini telah merasuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi gebrakan di dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi pelajar. Selain itu gelombang kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis. Dengan adanya hal tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan dan menyalurkan semangat untuk mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
12. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju
13. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
                                                                       



                                                                        BAB  III

                                                                        PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Akhirnya, inti dari makalah ini adalah: Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. B. Saran Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pengaruh ekonomi bagi kehidupan bangsa dan negara yaitu :
1.Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran ekonomi.
2.Masyarakat harus mencintai produk dari bangsa kita sendiri.
3.Pemerintah harus meningkatkan kemampuan bangsa dan negara untuk berkompetisi secara internasional.
4.Pemerintah harus mampu meningkatkan kualitas produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasar internasional
5.Pemerintah juga harus mampu meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat
3.2 SARAN
CARA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI 1. Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa. 2. Mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri. 3. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara negara maju. 4. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK 5. dan yang paling penting meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME. 6. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. 7. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. 8. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. 9. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. 10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai






§   DAFTAR PUSTAKA









                                                                                                                              

1 komentar: