TUGAS
MAKALAH
TUGAS
MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
DHEA
INDAH LESTARI
1TA03
11513804
FAKULTAS
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS
GUNADHARMA
2015
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Waromatullahi Wabarokatuh,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Globalisasi dan Gaya Berpakaian Remaja.
Dengan ini, saya berterima kasih pada Bapak Emiliansah Banowo selaku Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai alat globalisasi serta proses perkembangannya diseluruh dunia terutama di Indonesia ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai alat globalisasi serta proses perkembangannya diseluruh dunia terutama di Indonesia ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Depok,
November 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
· KATA
PENGANTAR..........................................................................i
· DAFTAR
ISI.........................................................................................ii
· BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................1
1.3 Tujuan………………………………………………………………...1
· BAB II PEMBAHASAN......................................................................3
2.1 Pengertian
globalisasi…………………................................................3
2.2 Sejarah
globalisasi………………………………….............................4
2.3 Proses globlisasi
…………………........................................................4
2.4 Ciri-ciri
globalisasi………………………………………………….....4
2.5 Dampak modernisasi
di bidang berpakaian…………………………....5
2.6 Perilaku berbusana
remaja……………………………………………..7
2.7 Dampak positif dan
negative………………………………………..…8
· BAB
III PENUTUP................................................................................9
3.1
Kesimpulan............................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................11
· DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus
dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan
merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi
dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.Di era globalisasi
ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial budaya pada suatu
bangsa.Akhir-akhir ini, kita tidak bisa
menutup mata terhadap berbagai penyimpangan moral yang terjadi di kalangan
masyarakat Indonesia. Tawuran pelajar, perkelahian antar genk, perilaku seks
bebas, gaya hidup tidak beraturan menjadi beberapa contoh kelunturan moral di
kalangan generasi muda kita. Di kalangan pejabat, praktek korupsi masih
merupakan persoalan yang sangat mengerikan di Indonesia. Masyarakat secara umum
pada akhirnya kehilangan rujukan keteladanan, sehingga krisis moral semakin
meluas. Globalisasi ini membawa berbagai perubahan yang menyentuh pada dasar
kehidupan manusia.perubahan tersebut disebabkan oleh pelestarian lingkungan
hidup serta perjuangan hak asasi manusia dan penigkatam kualitas hidup serta
dapat merusak nilai moral suatu bangsa serta masih banyak yang lainya seperti
terorisme global dan multidimensi krisis, yang satu negara tidak dapat
mengatasi sendiri karena untuk melakukan hal tersebut perlu dukungan negara
lain Pendidikan nilai moralmerupakan alternatif Masalah solusi yang lokal,
regional,nasional, dan internasional di alam. Hal itu telah menjadi isu global
di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) dan memiliki beberapa
perbedaan dan persamaan. Hasilperbedaan dari negara yang berbeda ideologi.
Namun, negara-negara tersebut seperti menekankan nilai moral pendidikan
padanilai-nilai etika moral,yang terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan
hak asasi manusia yang bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai
moral yang diusulkan olehKohlberg dan Miller cenderung individualistik. Oleh
karena itu,kebutuhan untuk menjadi dilengkapi dengan memperhitungkanparadigma
yang diusulkan oleh Capra bahwa manusia
hidup
dibangun atas dasar pandangan sistemik dan holistikkehidupan, salah satu yang
tidak parsial dan individualistis.Dalam pelaksanaannya, perlu pendekatan yang
tepat dan metodeyang relevan dan teknik. Pendekatan untuk pendidikan nilai moral
termasuk menanamkan, pemodelan, memfasilitasi, dan pendekatan pengembangan
keterampilan, dan metode termasukdogmatis, metode deduktif, induktif, dan
reflektif.seperti globalisasi kebudayaan globalisasi ini dapat mempengaruhi
hamper semua aspek yang ada dalam masyarakat termasuk kedalam aspek budaya.di
Indonesia contohnya Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja di
Indonesia yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang
minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.
Pada hal cara berpakaian mereka tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan lagi gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Singkatnya orang lebih suka jika menjadi
orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak lagi remaja yang mau
melestarikan budaya bangsanya sendiri dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya
Moral generasi bangsa tersebut.Dampak masuknya budaya asing antara lain.
terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan
budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh
besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih
terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak.
Globalisasi perekonomian ini mempunyai dampak yang negative antara lain
menghambat pertumbuhan sektor industry, Sektor keuangan semakin tidak stabil,
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang pada intinya akan
mempengaruhi nilai moral suatu bangsa antara lain semakin meningkatnya kasus
pencurian, perampokan, pemerasan, dan masih banyak lagi lainya Ditinjau dari
aspek yang lain globalisasi juga dapat menimbulkan Perubahan dalam Konstantin
ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi
satelit, dan internetmenunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.Pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacamWorld Trade Organization
(WTO).Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain Peningkatan interaksi
kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan
transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi
dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
dampak globalisasi terhadap remaja?
2. Apa
ciri-ciri dari Globalisasi?
3. Apa
pengaruh yang di timbulkan terhadap gaya berpakaian remaja?
4. Apa
dampak positif dan negatifnya?
1.3 TUJUAN
Makalah
ini di buat untuk menambah wawasan dan pengalaman, pengaruh globalisasi, dampak
positif dan negative dari globalisasi, dampaknya terhadap remaja terutama dalam
gaya berpakaiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN GLOBALISASI
Pengertian
Globalisasi menurut Bahasa adalah
suatu proses yang mendunia. Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara
ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau
sempit dikarenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara baik itu dalam
perdagangan, teknologi, pertukaran informasi, dan gaya hidup maupun
dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya.
Pengertian Globalisasi Menurut Definisi Para Ahli - Penger t di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan
kaidah-kaidah tertentu yang sama. Pengertian Globalisasi tian globalisasi
menurut definisi Achmad Suparman yang mengatakan bahwa
pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau
perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.
Pengertian Globalisasi menurut definisi Anthony Giddens mengatakan
bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga
menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang
lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya. Menurut
definisi Selo Soemardjan, Pengertian globalisasi adalah sebuah
proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyaraka
menurut Laurence E. Rothernberg adalah percepatan dari
intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan
pemerintah dari negara yang berbeda. Pengertian Globalisasi menurut
definisi Emanuel Ritcher mengatakan bahwa pengertian
globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan masyarakat
secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam saling
ketergantungan dan persatuan dunia. Pengertian Globalisasi menurut
definisi Martin Albrow adalah seluruh proses penduduk yang
terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.
2.2 SEJARAH GLOBALISASI
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi
sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi
internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di
dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih
globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri
sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India
mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur
sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan
McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi
perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan
perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia,
Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di
samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan
nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab
ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi
dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan
Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan
terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia.
berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi
saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula
kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan
di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan
akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional
di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka,
perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport
dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari
Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap
menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat
momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh.
Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan
terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di
dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula
dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat
antar negara pun mulai kabur.
2.3 PROSES GLOBALISASI
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah
suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak
berabad-abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi
semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi
komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan teknologi yang semakin canggih
pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur
telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.Bagi Indonesia, proses
globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan.
Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri
dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang
berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan
sesuai dengan kondisi di Indonesia.Globalisasi secara fisik ditandai dengan
perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
2.4 CIRI-CIRI GLOBALISASI
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan
semakin berkembangnya fenomena globalisasi di duniaPerubahan dalam Konstantin
ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi
satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
· Pasar dan
produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media
massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman
baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam
bidang fashion, literatur, dan makanan.
· Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,
inflasi regional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa
transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan
pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan
dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah
dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa
ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang
mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi
sebagai zaman transformasi sosial.
Globalisasi budaya antara nya sub-kebudayaan
Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global.Globalisasi
mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya
aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang
dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat
terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan
aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa
tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran
orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan
seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu
keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah
terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat
ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di
dunia ini (Lucian W. Pye, 1966).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif
terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak
melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah
dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi
kebudayaan.
2.5 DAMPAK MODERNISASI DI BIDANG GAYA BERPAKAIAN
Dampak Modernisasi
Berpakaian
Modernisasi sesungguhnya merupakan suatu perkembangan dari
nasionalisasi, yaitu suatu gerakan untuk membuat segala sesuatu menjadi
rasional dan dapat di terima oleh nalar manusia dampaknya adalah budaya-budaya
tradisional yang bersifat irasional akan termarginalisasikan bahkan hanyut oleh
budaya-budaya modernisasi. Kondisi yang demikian ini telah membuat masyarakat
dunia menjadi suatu system pergaulan, apalagi dengan dibukanya system perdagangan
bebas dari seluruh masyarakat dunia. Upaya-upaya ini berbentuk perombakan
pandangan-pandangan irasional menjadi pandangan-pandangan yang rasional
sehingga efektivitas dan produktifitas manusia meningkat.
Dampak dari adanya modernisasi di bidang busana terhadap
budaya busana Indonesia amat beragam, tidak semuanya berdampak negatif, namun
ada juga yang berdampak positif. Dampak negatif dari modernisasi busana,
menjadikan budaya busana asli Indonesia semakin terkikis, selain itu
modernisasi ini menjadikan banyak anak muda atau remaja yang gaya busana mereka
berubah/meniru gaya selebritis. Dampak positifnya, masyarakat kita menjadi
tidak ketinggalan jaman dalam bidang fashion, perkembangan mode yang terjadi di
belahan dunia lain, saat ini juga sudah dapat diikuti oleh semua lapisan
masyarakat lewat teknologi internet.
Sebagaimana disinggung di atas, bahwa di balik keuntungan
akibat modernisasi busana, juga muncul pengaruh-pengaruh negatif yang merugikan
kelompok-kelompok masyarakat tertentu yaitu: modernisasi busana yang sering
kali menjadikan perilaku masyarakat yang konsumtif, penurunan kualitas moral
manusia (demoralisme), keresahan sosial yang diakibatkan oleh mode yang terlalu
vulgar, dan meningkatnya sikap egois dan materialis.
Perubahan sosial budaya
yang terjadi dalam masyarakat, seperti perubahan dari masyarakat tradisional
menjadi modern, ternyata tidak seluruh masyarakat dapat menerimanya, tetapi ada
sebagian masyarakat yang tidak dapat menerimanya. Masyarakat yang tidak dapat
menerima perubahan biasanya masih memiliki pola pikir yang tradisional dan
kental, sehingga mereka tidak mudah dengan begitu saja dipengaruhi dengan
hal-hal yang baru, apalagi yang kaitannya dengan keyakinan atau sistem
kepercayaan yang telah diyakini secara turun temurun.
Masyarakat tradisional cenderung lebih sulit menerima budaya
asing yang masuk ke lingkungannya, namun ada juga masyarakat yang mudah
menerima budaya asing dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan unsur budaya asing
tersebut biasanya membawa kemudahan dan manfaat yang besar bagi kehidupannya,
atau unsur kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang
menerima unsur tersebut.
Modernisasi Busana di
Indonesia
Jaman modern diawali
dengan adanya revolusi industri di Negara-negara belahan barat. Imbas dari
revolusi tersebut sangat luar biasa dan menyusup pada hampir seluruh
bangsa-bangsa di dunia, termasuk di Indonesia. Revolusi industri
melahirkan teknologi dalam banyak segi kehidupan manusia, di
antaranya industri pakaian/busana. Unsur-unsur kehidupan lama yang telah
mengakar dalam kehidupan masyarakat mendapat pupuk modernism, yang kemudian
bangkit dan berorientasi ke Barat. Dalam urusan tata busana, pengaruh modern
ini benar-benar sangat mencengangkan, apapun yang dihasilkan oleh para perancang
mode di Barat dalam sekejap dapat disaksikan di sini melalui berbagai media
elektronik maupun cetak.
Pakaian mencerminkan emosi
pemakainya, sekaligus mempengaruhi perilaku orang lain. Ketika kita berjumpa
dengan seseorang, kita akan mengkategorikan orang tersebut dalam satu kategori
yang terdapat di dalam memori kita. Kita akan segera mengelompokkan orang
tersebut ke dalam kategori mahasiswa, cendekiawan, penjahat, dsb. Penetapan
kategori itu berdasarkan gambaran yang tampak, petunjuk wajah, petunjuk bahasa
dan petunjuk artifaktual. Dalam waktu yang singkat, pada umumnya seseorang
menggunakan petunjuk artifaktual, dalam hal ini busana. Karena busana terlihat
sebelum terdengar.
Busana yang bersumber dari
kebudayaan daerah, kini hanya dikenakan dalam peristiwa-peristiwa tertentu
saja, seperti untuk kepentingan upacara adat, sedangkan dalam hidup
sehari-harinya masyarakat pada umumnya lebih suka menggunakan busana yang
cenderung ke barat-baratan dengan berbagai pertimbangan antara lain; praktis,
dalam arti mudah dikenakan untuk setiap kesempatan.
Berbusana sesungguhnya bukan sekedar memenuhi kebutuhan
biologis untuk melindungi tubuh dari cuaca, akan tetapi sangat berkaitan erat
dengan adat istiadat maupun pandangan hidup masyarakat yang bersangkutan. Bagi
masyarakat di daerah, ketika mereka berbusana pada umumnya sangat memperhatikan
ragam busananya dan mengaitkan dengan peristiwa-peristiwa tertentu, selain
tentu saja dengan kedudukan sosial si pemakai. Secara implisit, fungsi busana
bagi manusia semakin berkembang dan kompleks sejalan dengan makin meningkatnya
peradaban manusia. Suatu karya seni dalam hal ini seni menciptakan busana,
perhiasan dan kerajinan lainnya bukan semata-mata sebagai benda fungsional atau
benda kebudayaan yang mempunyai isi melainkan juga mencerminkan nilai-nilai
tertentu yang merupakan kekayaan budaya suatu bangsa.
2.6 PERILAKU BERBUSANA
REMAJA
Remaja adalah masa transisi dimana seorang anak-anak
beranjak menjadi lebih dewasa, masa seseorang sedang mencari identitas diri,
masa yang labil yang sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal baru dalam
kehidupannya. Pada saat-saat seperti inilah diharapkan para remaja mendapatkan
perhatian yang ekstra dari orang tuanya, dan mendapatkan pergaulan serta
lingkungan yang baik.
Pengaruh dari luar sangat
mudah merasuki kehidupannya yang masih sangat labil, contohnya; pengaruh gaya
jajan, gaya bicara, gaya hidup, serta gaya busananya. Mereka sangat bangga jika
dapat tampil meniru gaya selebriti, atau bergaya kebaratan, pada usia ini
mereka menganggap semua yang tradisional adalah kuno dan ketinggalan jaman,
serta tidak layak untuk diikuti lagi.Remaja mempunyai banyak cara untuk mencari
perhatian. Beberapa di antaranya adalah tampil dengan gaya busana yang berani
tampil beda dari yang lain. Mereka, kaum remaja sering terlihat aneh dengan
penampilan yang kadang mengundang kontroversi. Gaya hidup remaja khususnya
remaja puteri yang senang mengenakan pakaian minim yang kelihatan auratnya,
merupakanm salah satu perilaku yang kurang baik dan tidak sopan. Sebab tindakan
tersebut dapat menarik perhatian dan gairah seks lawan jenisnya sehingga
perilaku tersebut merupakan salah satu pemicu/penyebab tindak kejahatan yaitu
pemerkosaan. Sebagai remaja yang beradab, tentunya harus dapat menjunjung
tinggi nilai-nilai kesopanan dan kesantunan dalam berpakaian. Selain itu ajaran
agama juga merupakan cara yang efektif dalam mencegah terjadinya prilaku
seperti ini. Karena dalam agama tertuang ajaran-ajaran mengenai cara berbusana
yang baik dan bernar. Serta akibat-akibat buruk yang bisa terjadi pada wanita
yang berbusana seperti telanjang, baik akibat buruk didunia maupun diakhirat
kelak.
Modernisasi dalam bidang busana, hendaknya tetap berarti
suatu kemajuan yang rasional dalam segala bidang, maksudnya, meskipun kita
berkiblat pada budaya barat, namun pertimbangan-pertimbangan rasional, seperti
segi kepantasan, memperhatikan situasi dan kondisi di mana busana itu dikenakan
tetap harus diperhatikan. Modernisasi dalam bidang busana, juga berarti
berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup di
masyarakat, maksudnya adat istiadat dan tradisi kesopan santunan dalam
berbusana jangan diabaikan, sehingga kultur budaya Indonesia benar-benar tidak
akan hilang dari bumi ini.
Kesimpulan
Modernisasi dapat berakibat suatu kemajuan, atau mungkin
kemunduran pada masyarakat. Hal tersebut sangat ditentukan oleh
kecakapan-kecakapan, kemajuan ilmu pengetahuan dan penguasaan terhadap
perkembangan teknologi.
Remaja tidak perlu harus
berubah seperti orang Barat untuk menunjukkan identitasnya, hal-hal baik pada
perkembangan busana yang sesuai dengan kultur dan agama boleh diambil, akan
tetapi mode yang tak sesuai dengan adab dan tata kesusilaan Negara kita
hendaknya diabaikan. Unsur-unsur positif yang meliputi perkembangan teknologi,
ilmu pengetahuan, industri, dll, tidak ada salahnya untuk ditiru, diadopsi atau
dibeli, selama tujuan kita untuk kebaikan.
Apapun alasannya, setiap masyarakat dituntut untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan penguasaan terhadap teknologi. Modernisasi
dan Westernisasi harus dihadapi dengan rasional dan manusiawi, kita harus
mempersiapkan filter agar tak salah dalam menafsirkan dan menggunakannya.
Hendaknya kita juga tidak menutup diri, tetapi juga jangan terlalu bebas dalam
menerima kultur budaya barat, yang sangat praktis dan cenderung terbuka.
2.7 DAMPAK POSITIF DAN
NEGATIF
Seperti yang kita tahu bahwa globalisasi adalah proses
komplek yang digerakan oleh berbagai pengaruh sehingga mengubah kehidupan
sehari-hari terutama dinegara berkembang, dan pada saat yang sama ia
menciptakan system-system dan kekuatan trans nasional baru. Globalisasi juga
menimbulkan berbagai dampak yang merupakan permasalahan global. Dampak dari
globalisasi tersebut itu adalah:
1. Dampak jangka pendek,
yaitu;
-Dampak negatif
globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak buruk yang dapat dihindari
sebelum itu terjadi.
-Dampak positif
globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak positif/baik yang dapat
diperkirakan sebelum itu terjadi.
2. Dampak jangka panjang,
yaitu;
-Dampak negatif
globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak buruk yang tidak
diperkirakan dan tidak dapat dihindari sebelumnya. Dampak tersebut baru
disadari setelah efek buruknya terjadi.
-Dampak positif
globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak positif/baik yang tidak
dapat diperkirakan sebelumnya. Dampak tersebut baru disadari setelah
menguntungkan peradaban.
Oleh sebab itu sudah
sepatutnya penjelasan mengenai masalah globalisasi harus ditekankan, karena
perbedaan pendapat mengenai dampak globalisasi sudah sering terjadi di
masyarakat kita dewasa ini.
Dampak positif globalisasi
1. Produksi global dapat
ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran
masyarakat dalam suatu negara
3. Meluaskan pasar untuk
produk dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih
banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5. Menyediakan dana
tambahan untuk pembangunan ekonomi
6.Kita dapat berkomunikasi
dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
7. Kita mendapatkan
layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain.
8. Kita akan lebih cepat
mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun
melalui internet. Internet inilah yang paling berpengaruh dalam kemajuan
Globalisasi.
9. Kita dapat meniru pola
berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari
bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
10. peningkatan kecepatan,
ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai
bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh
manifestasi Teknologi Informasi yang mudah dilihat di sekitar kita adalah
pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat
elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan
adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa
dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dalam kegiatan
ekonomi sudah dilakukannnya E-banking, E-comerce,E-shopping dan masih banyak
lagi.
11. Teknologi informasi
dan komunikasi juga memiliki kinerja dalam hal sarana pembelajaran. Karena
seperti yang kita ketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi kini telah
merasuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi
gebrakan di dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi pelajar. Selain
itu gelombang kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah
membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis.
Dengan adanya hal tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan dan
menyalurkan semangat untuk mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
12. Berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir
lebih maju
13. Tingkat Kehidupan yang
lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kesimpulan
Akhirnya, inti dari makalah ini adalah: Menurut asal katanya, kata
"globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di
dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung
dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses
sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu
tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang
melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara
adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis
akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain
seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali
menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. B. Saran Dari hasil pembahasan
diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pengaruh
ekonomi bagi kehidupan bangsa dan negara yaitu :
1.Pemerintah perlu mengkaji ulang
perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran ekonomi.
2.Masyarakat
harus mencintai produk dari bangsa kita sendiri.
3.Pemerintah harus meningkatkan
kemampuan bangsa dan negara untuk berkompetisi secara internasional.
4.Pemerintah harus mampu
meningkatkan kualitas produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasar
internasional
5.Pemerintah
juga harus mampu meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat
3.2 SARAN
CARA
MENGHADAPI ERA GLOBALISASI 1. Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita
harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa. 2. Mencintai atau membeli produk
dalam negeri sendiri. 3. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing
dengan produksi negara negara maju. 4. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK 5.
dan yang paling penting meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME. 6.
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk
dalam negeri. 7. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya. 8. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. 9.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-
benarnya dan seadil- adilnya. 10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di
bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Dengan adanya langkah-
langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi
yang dapat mengubah nilai
§ DAFTAR
PUSTAKA


kalau negatif dan positif pakaian apa yah
BalasHapus