gunadarma

 photo Webp.net-gifmaker 1.gif

Jumat, 04 Maret 2016

punahnya bahasa daerah di indonesia

Indonesia memiliki berrbagai macam budaya dikarenakan indonesia berdiri dari sabang hingga merauke dari budayanya pun berbeda beda, setiap aerah dan setiap suku mempunyai bahasa yang berbeda beda, namun tahukah kalian bahwa bahasa daerah saat ini mulai terancam kepunahannya. Banyak orang yang malu menggunakan bahasa daerah dan lebih baik menggunakan bahasa indonesia, sebenarnya hal itulah yang akan merusak kebudayaan negri sendiri tidak seharusnya orang tua malu untuk mengajarkan anak anaknya mengerti bahasa daerah mengajarkan bahasa daerah sendiri sama saja ia menghargai negri, budaya dan dirinya sendiri.

Banyak faktor yang menyebabkan orang orang malu untuk menggunakan bahasa daerahmya sendiri, diantaramya:

gengsi, mereka malu bahkan tidak mau menggunakan bahasa daerahnya dengan dalih dianggap kampungan dan tidak gaul.

Hal ini menyebabkan sedikit demi sedikit bahasa daerah mulai terkikis penggunannya bahkan hampir dilupakan sama sekali. Bahkan generasi sekarang terkesan bangga menggunakan Bahasa asing ketimbang Bahasa Daerahnya sendiri.

Sangat Ironis…………. memang karena kebanyakan generasi sekarang lebih senang jika mempelajari bahasa asing ketimbang mempelajari Bahasa daerahnya, hal ini bukan bermaksud saya melarang generasi muda untuk mempelajari Bahasa asing tapi janganlah kita melupakan Bahasa daerah kita, alangkah baiknya Jika keduanya bersinergi, hal tersebut juga dapat melestarikan budaya bukan…??

Bahkan Bahasa Wotu yang berasal dari tanah kelahiranku Di Wotu Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi selatan yang merupakan cikal bakal dari bahasa-bahasa yang ada di Nusantara ini, seperti bahasa bugis dan bahasa-bahasa lainnya yang berada di daerah sekitar Asia Tenggara ini bahkan hampir punah. Bahasa Wotu memang beberapa ada kemiripan dengan Bahasa Bugis, Makassar, Bahasa Toraja, ataupun bahasa Tomona di Daerah Sulawesi Tengah, maupun bahasa di beberapa daerah lain karena kedekatan geografis daerah dan asal-usul bahasa-bahasa mereka juga diceritakan oleh orang-orang tua berasal dari Wotu.

Hal ini juga disebabkan kurangnya kurikulum Bahasa Daerah yang di terapkan di sekolah-sekolah yang ada di tanah air. Terutama Taman Kanak-kanak dan Play Group sudah tidak menggunakan bahasa daerah yang Optimal dalam mendidik anak asuhnya. kehadiran bahasa asing mungkin juga sebagai pengaruh kurangnya kurikulum bahasa daerah atau tidak adanya keinginan menjadi pengajar bahasa Daerah. Akibatnya generasi sekarang tidak lagi mengenal bahasa daerah mereka dan cenderung menggunakan bahasa asing atau bahasa-bahasa yang mereka anggap gaul.

Mungkin keadaan yang memaksa generasi sekarang untuk tidak lagi menguasai bahasa daerah dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari.

https://googleweblight.com/?lite_url=https://wijasalawa.wordpress.com/2011/01/16/kenapa-harus-malu-menggunakan-bahasa-daerah/&ei=W-iROEd6&lc=en-ID&s=1&m=621&host=www.google.co.id&ts=1457148508&sig=ALL1Aj58zbNEMQqiilQkpRtdMjaFx5q9Rw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar