TUGAS
MAKALAH
Perkembangan
Transportasi Umum Terhadap Kemiskinan dan Pengangguran
TUGAS
MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
DHEA
INDAH LESTARI
1TA03
11513804
FAKULTAS
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS
GUNADHARMA
2015
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Waromatullahi Wabarokatuh,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Globalisasi dan Gaya Berpakaian Remaja. Dengan ini, saya
berterima kasih pada Bapak Emiliansah Banowo
selaku Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai alat globalisasi serta
proses perkembangannya diseluruh dunia terutama di Indonesia ini. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Depok, November 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
· KATA
PENGANTAR..........................................................................i
· DAFTAR
ISI.........................................................................................ii
· BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................2
1.3 Tujuan………………………………………………………………...2
· BAB II PEMBAHASAN......................................................................2
2.1 Pengertian
Kemiskinan…………………..............................................2
2.2 Pengertian
Pengangguran..………………………….............................2
2.3 Jenis Pengangguran
…………….…......................................................3
2.4 Penyebab
Pengangguran....………………………………………….....4
2.5 Mengatasi
Kemiskinan dan pengangguran….………………………....5
2.6 Fungsi dan Mnfaat
Transportasi……...………………………………..6
2.7 Dampak Positif dan
Negatif……………………………..…………..…7
· BAB
III PENUTUP................................................................................9
3.1
Kesimpulan.............................................................................................9
3.2 Saran.......................................................................................................9
· DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dalam
rangka mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan yang dimulai dengan
pelaksanaan Inpres Desa Tertinggal (IDT) pada tahun 1994, Pemerintah Indonesia
dengan pinjaman pemerintah jepang telah melaksanakan kegiatan Pembangunan
Prasarana Pendukung Desa Tertinggal mulai tahun anggaran 1995/1996. Kemudian
dilanjutkan pada Fase III mulai tahun 2000 sampai 2003 dengan nama kegiatan
Pengembangan Prasarana Pedesaan (P2D) melalui Loan JBIC IP-506. Salah satu
prasarana yang dibangun pada program P2D adalah prasarana transportasi, termasuk
didalamnya adalah jalan, jembatan dan tambatan perahu. Dengan adanya bangunan
tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap perekonomian wilayah dan kesejahteraan
masyarakat pengguna (masyarakat sekitar) baik dampak secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam kaitan dengan pembangunan perdesaan, pemerintah daerah
pada umumnya cenderung masih belum memberikan perhatian yang besar. Sebaliknya,
mereka lebih mengutamakan dan memfokuskan kepada pembangunan fisik di perkotaan
(Bappenas, 2008)Tulisan ini bertujuan untuk melihat dampak pembangunan
prasarana transportasi (P2D) terhadap kesejahteraan masyarakat dilihat dari
dampak secara langsung dan tidak langsung. Dampak secara langsung seperti
dampak terhadap mobilitas/aksesibilitas penduduk pengguna. Dampak lainya dapat
dilihat dari beberapa sisi, seperti terhadap kesempatan kerja, pemilikan asset,
pendapatan, pemasaran hasil pertanian dan industry (rumahtangga).
Di
kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa “ilmu” itu selalu tersusun
dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dalam pangkal tumpuan (objek)
tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan
akumulatif. Sedangkan dalam memberikan pengertian pada “pengetahuan”, Bacon dan
David Home, menyatakan pengetahuan sebagai pengalaman indera dan bathin,
Immanuel Kant menyatakan bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan
pengalaman, sedangkan teori Phyrro menjelaskan bahwa tidak ada kepastian dalam
pengetahuan.
Ilmu
pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan
yang disusunnya yaitu :
1. Epistemologis hanyalah merupakan cara
bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
2. Ontologis dapat diartikan hakekat apa
yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi
objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal
dari suatu pengetahuan.
3. aksiologis adalah asas menggunakan ilmu
pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
secara
akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body of knowledge), dan
teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian
berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber,
tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi
tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan
biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi
sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi
itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley,
1970).
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengaruh transportasi umum terhadap pengangguran?
2. Apakah
manfaatnya bagi kemiskinan?
3. Bagaimanakah
cara mengatasi kemiskinan dan pengguran?
1.3 TUJUAN
Makalah
ini di buat untuk menambah wawasan dan pengalaman, pengaruh globalisasi, dampak
positif dan negative dari globalisasi, dampaknya terhadap remaja terutama dalam
gaya berpakaiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN KEMISKINAN
Kemiskinan
pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan
masyarakat. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian
dan tempat berteduh.Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan
menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek
badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut
tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani.
Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan
berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana
alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan
sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang
lebih layak.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan
struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan
memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
2.2 PENGERTIAN
PENGANGGURAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian, karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.
Dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur
harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan
dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan
kerja baru atau keengganan untuk menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk
dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan kerja
atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja. Sebenarnya, kalau
seseorang menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal)
untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari
sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau
sedikit saja.
2.3
JENIS PENGANGGURAN
Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
·
Pengangguran terselubung (disguised
unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
suatu alasan tertentu.
·
Pengangguran setengah menganggur (under
unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan
tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
·
Pengangguran terbuka (open unemployment)
adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal
telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya,
pengangguran dikelompokkan menjadi 9 macam:
·
Pengangguran friksional (frictional
unemployment) adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang
lebih baik.
·
Pengangguran struktural (Structural
unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja.
·
Pengangguran teknologi (Technology unemployment)
adalah pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian teknologi.
Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan
teknologi yang diterapkan.
·
Pengangguran kiknikal adalah pengangguran
yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu
menampung semua pekerja yang ada. Contoh penyebabnya, karena adanya perusahaan
lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.
·
Pengangguran musiman adalah pengangguran
akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya pada
bidang pertanian dan perikanan. Contohnya adalah para petani dan nelayan.
·
Pengangguran setengah menganggur adalah
pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal (sekitar
7-8 jam per hari).
·
Pengangguran keahlian adalah pengangguran
yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang
keahlian. Pengangguran jenis ini disebut juga pengangguran tidak kentara
dikarenakan mempunyai aktivitas berdasarkan keahliannya ntetapi tidak menerima
uang. Contohnya adalah anak sekolah (siswa) atau mahasiswa. Mereka adalah ahli
pencari ilmu, tetapi mereka tidak menghasilkan uang dan justru harus
mengeluarkan uang atau biaya, misalnya harus membeli paket buku LKS atau
membayar biaya kursus yang diselenggarakan oleh sekolahnya sendiri. Contoh
lainnya adalah (misalnya) seorang pelatih pencak silat yang
tidak meminta gaji dari organisasinya. Pengangguran tidak kentara ini, juga
bisa disebut sebagai pengangguran terselubung.
·
Pengangguran total adalah pengangguran yang benar-benar
tidak mendapat pekerjaan, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya
peluang untuk menciptakan lapangan kerja.
·
Pengangguran unik adalah pekerja yang
menerima gaji secara rutin tanpa pemotongan, tetapi di tempat kerjanya hanya
sering diisi dengan bercerita sesama pekerja karena minimnya pekerjaan yang
harus dikerjakan. Hal ini disebabkan karena tempat kerjanya kelebihan tenaga
kerja. Pengecualian untuk pegawai atau petugas pemadam kebakaran atau
penanggulangan bencana alam. Pegawai atau petugas seperti demikian tenaganya
harus disimpan dan dipersiapkan secara khusus jika ada pelatihan atau simulasi
atau harus diterjunkan pada situasi sebenarnya.
2.4
Penyebab pengangguran
Tingkat pengangguran dapat dihitung
dengan membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah
angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan
penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga
dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu
tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik, keamanan dan sosial sehingga
mengganggu proses pembangunan.
2.5 PROGRAM UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN
·
meningkatkan
pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh
rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan
di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji
dan tidak mengajar lagi.
·
pembagian tanah/lahan
pertanian untuk petani. Paling tidak separuh rakyat (sekitar 100 juta penduduk
·
tutup bisnis pangan
kebutuhan utama rakyat dari para pengusaha besar. Para petani/pekebun kecil
sulit untuk mengekspor produk mereka. Sebaliknya para pengusaha besar dengan mudah
mengekspor produk mereka (para pengusaha bisa menekan/melobi pemerintah)
sehingga rakyat justru bisa kekurangan makanan atau harus membayar tinggi sama
dengan harga Internasional. Ini sudah terbukti dengan melonjaknya harga minyak
kelapa hingga 2 kali lipat lebih dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan akibat
kenaikan harga Internasional. Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa.
·
lakukan efisiensi di
bidang pertanian. Perlu dikaji apakah pertanian kita efisien atau tidak. Jika
pestisida kimia mahal dan berbahaya bagi kesehatan, pertimbangkan predator
alami seperti burung hantu untuk memakan tikus, dsb. Begitu pula jika pupuk
kimia mahal dan berbahaya, coba pupuk organik seperti pupuk hijau/kompos.
Semakin murah biaya pestisida dan pupuk, para petani akan semakin terbantu
karena ongkos tani semakin rendah.
·
data produk-produk
yang masih kita impor. Kemudian teliti produk mana yang bisa dikembangkan di
dalam negeri sehingga kita tidak tergantung dengan impor sekaligus membuka
lapangan kerja. Sebagai contoh jika mobil bisa kita produksi sendiri, maka itu
akan sangat menghemat devisa dan membuka lapangan kerja. Ada 1 juta mobil dan
6,2 juta sepeda motor terjual di Indonesia dengan nilai lebih dari Rp 200
trilyun/tahun. Jika pemerintah menyisihkan 1% saja dari APBN yang Rp 1.000
trilyun/tahun untuk membuat/mendukung BUMN yang menciptakan kendaraan nasional,
maka akan terbuka lapangan kerja dan penghematan devisa milyaran dollar setiap
tahunnya.
·
stop eksploitasi atau
pengurasan kekayaan alam oleh perusahaan asing.Kelola sendiri. Banyak kekayaan
alam kita yang dikelola oleh asing dengan alasan kita tidak mampu dan sedang
transfer teknologi.Kenyataannya dari tahun 1900 hingga saat ini ketika minyak
hampir habis kita masih ”transfer teknologi”.
2.6 FUNGSI DAN
MANFAAT TRANSPORTASI
Menurut
Utamo, transportasi memiliki fungsi dan manfaat yang terklasifikasi menjadi
beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua
yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan
pembangunan (the promoting sector). Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga
klasifikasi yaitu:
Manfaat Ekonomi
Kegiatan
ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.
Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga
akan menimbulkan adanya transaksi.
Manfaat Sosial
Transportasi
menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya
a)
pelayanan untuk perorangan atau kelompok,
b)
pertukaran atau penyampaian informasi,
c)
Perjalanan untuk bersantai,
d)
Memendekkan jarak,
e)
Memencarkan penduduk.
Manfaat Politis
Transportasi
menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi
bencana, dll.
Manfaat
Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan
penduduk di kota, desa, atau pedalaman.
Jenis-Jenis
Transportasi
Menurut Utomo
pula, jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu,
Transportasi
darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda,
sapi,kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan
faktor-faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan
perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor
sosial-ekonomi.
Transportasi air
(sungai, danau, laut): kapal,tongkang, perahu, rakit.
Transportasi
udara: pesawat terbang.
Transportasi
udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat ditempuh dengan moda
darat atau laut, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai lintasan
yang lurus, serta praktis bebas hambatan.
Transportasi
Publik
Menurut Sukarto,
transportasi publik adalah seluruh alat transportasi di mana penumpang tidak
bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Transportasi publik umumnya
termasuk kereta dan bis, namun juga termasuk pelayanan maskapai penerbangan,
feri, taxi, dan lain-lain.
Konsep
transportasi publik sendiri tidak dapat dilepaskan dari konsep kendaraan umum.
Pengertian kendaraan umum berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. 35
Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan kendaraan
umum yaitu Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan
untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak
langsung.
2.7 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
Dalam perkembangannya iptek mulai dimanfaatkan
dan diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam bidang
kesehatan, teknologi, perhubungan dan arsitektur, industri, dll.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya
iptek berdampak negatif dan positif. Dampak positifnya, iptek dapat
dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia. Namun
dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu
sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila
manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan penerapan
iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada masalah
kemiskinan:
1. Kesenjangan
social : Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka
lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial
si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan
menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki
ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup
miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si
miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.
2. Kerusakan
lingkungan alam : Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan
penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas
lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan
sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan
merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada
kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain :
o Kemerosotan
kualitas dan kuantitas sumber daya alam : merosotnya kualitas dan kuantitas SDA
yang berlebihan melampaui kemampuan, sehingga alam akan sulit dipulihkan.
Perkembangan iptek dipacu untuk mengejar keuntungan dan kesejahteraan diri
manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong berbagai praktek teknologi yang
mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung jawab karena semata-mata untuk
kemewahan. Akibatnya SDA kita menjadi menipis. Kualitas SDA yang mengalami
kemunduran cukup parah adalah sumber daya air. Di berbagai wilayah, baik air
tawar maupun air laut milai mengalami pencemaran karena tercampur dengan logam
berat, bakteri dll. Sumber air tanah juga mulai tercemar oleh campuran air
laut. Contohnya air di Jakarta sudah meresap sejauh 5-8 km dari pantai.
o Pencemaran pada
berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari sumber daya alam seperti air, udara,
tanah dan bahan makanan. Pencemaran ini di sebabkan oleh limbah, terutama dari
kawasan industri. Pencemaran yang paling dikhawatirkan adalah penggunaan bahan
kimia yang berbahaya seperti industri pestisida dan timbulnya limbsh B3 (bahan
racun berbahaya) dari kawasan industri. Apabila keadaan ini terus-menerus
berlangsung maka akan timbul permasalahan yang baru, yang dapat berakibat fatal
pada lingkungan khususnya manusia. Bukan hanya kemiskinan yang ditimbulkan
namun juga tingkat kematian yang akan semakin meningkat, akibat dari peurunan
fungsi SDA.
o Meningkatnya
lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi : Akibat adanya efek rumah kaca,
menyebabkan lapisan gas CO2 menebal di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari
pengunaan energi minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi
bisa berakibat meningkatnya suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karen aitu,
bumi menjadi sangat panas, dan hal tersebut dapat menimbulkan kebakaran hutan
di Indonesia, karena notabene Indonesia banyak terdapat hutan. Akibat dari
kebakaran hutan tentu saja sangat berdampak pada lingkungan, pencemaran udara,
serta semakin menipisnya SDA, khususnya hutan di Indonesia. Hal ini tentu saja
akan mempengaruhi, Indonesia yang dulunya merupakan negara yang kaya akan hutan
dan hasil-hasil di dalamnya, maka lama-kelamaan akan menjadi negara miskin. Dan
pastinya rakyatlah yang akan menanggung kemiskinan tersebut.
o Adanya hujan
asam : Industri, khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan
penggunaan energi minyak, batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton
SO2,NO2 dan CO2. hal ini akan berakibat turun hujan asam . air hujan dengan
kadar keasaman yang tinggi akan merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam
(jembatan, dan rel kerata api). Bahkan kerusakan pada bangunan dari beton dan
marmer menjadi cepat rusak. Apabila hal ini terjadi tanpa ada tindak lanjut
dari pemerintah atau pihak yang terkait, maka akan timbul berbagai masalah
baru.akibat dari rusaknya jembatan misalnya akan memutus akses jalan dan jalur
distribusi barang dan jasa ke masyarakat. Tentu saja masyarakat akan kekurangan
berbagai bahan kebutuhan baik barang maupun jasa, hal ini akan merembet pada
masalah kemiskinan.
o Lubang lapisan
ozon : Lapisan tipis ozon pada ketinggian 30 km di atas bumi makin menipis.
Bahkan di beberapa tempat telah terjadi kerusakan /berlubang. Padahal lapisan
ozon berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra violet yang berbahaya bagi
kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena bahan kimia, gas penyemprot minyak
wangi, dan mesin pendingin. Akibat rusaknya lapisan ozon dapat menimbulkan
kanker kulit, kerusakan mata dan kerusakan tanaman budidaya. Seperti akibat
yang lain dari kemajuan iptek, misalnya pada kerusakan tanaman budidaya, akibat
dari hal ini maka pemilik darri tanaman tersebit akan merugi, mau tidak mau
apabila tidak mempunyai solusinya akan menjadi miskin.
o Adanya bencana
banjir : Bencana banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli dengan
kelestarian lingkunagan. Hanya karena ingin mengejar keuntungan, manusia
melakukan penebangan hutan tanpa terkendali. Demi kepentingan bisnis,
daerah-daerah jalur hijau berubah menjadi berbagai bangunan. Akibat paling
fatal dari bencana banjir adalah kemiskinan. Hal ini jelas karena banyak korban
banjir yang dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal untuk menghidupi
anggota keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut karena banjir.
3. Kekhawatiran manusia terhadap persenjataan kimia dan nuklir :
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan
canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan
kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak
menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan
hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
4. Kenakalan remaja, Kriminalitas : Perkembangan dan penerapan
iptek telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai media, setiap
orang termasuk para remaja mudah terkena pengaruh nilai budayalain, termasuk
tingkah laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai
salah satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada
umumnya. Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena adanya pengaruh dari
luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga dengan
berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari pengaruh media
massa.
5. Kriminalitas, pengangguran dan kemiskinan. : Akibat dari
berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang
industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah
kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling
berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi,
banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan
menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak
menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK
besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan
timbul masalah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan
pemenuhan kebutuhan baik barang dan jasa, karena tidak mempunyai pekerjaan lagi
maka banyak orang mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya/ melakukan
tindak kriminal ( merampok, mencopet,menjambret ,dll)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian pada pembahasan diatas maka didapat kesimpulan bahwa IPTEK merupakan
sarana yang membantu dan mempermudah segala aspek kehidupan. Namun dalam
penggunaannya perlu pengawasan yang ketat. Sebab IPTEK selain memberi dampak
positif dapat juga memberi dampak negative apabila jatuh ketangan yang salah.
3.2 Saran
Demikianlah makalah
dibuat agar bermanfaat semua. Di harapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat
lebih menggali lebih dalam untuk mencari teknologi terbaru. Namun kritik dan
saran sangat diperlukan untuk lebih mengevalusi diri dan membangun kreativitas
kerja.
§ DAFTAR
PUSTAKA
· https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
·
http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publication/280016-1106130305439/617331-1110769011447/810296-1110769073153/reducingpoverty.pdf
·
http://jasmerah-historia.blogspot.com/2010/01/pengaruh-iptek-terhadap-kemiskinan.html
·
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/iptek-dan-kemiskinan-2/